Langsung ke konten utama

Dismonetisasi! Mengapa Akun “Hari Joss” dan Sejumlah Akun Besar Facebook Pro Kehilangan Monetisasi?

Facebook Pro atau Facebook untuk Kreator menjadi platform yang semakin diminati banyak orang karena memungkinkan pengguna mendapatkan penghasilan dari konten yang mereka buat. Namun, baru-baru ini, banyak akun besar yang memiliki jutaan pengikut mengalami dismonetisasi, termasuk akun Hari Joss.  



Fenomena ini membuat banyak kreator bertanya-tanya: Mengapa akun-akun besar yang tampaknya tidak melanggar kebijakan bisa kehilangan monetisasi? Apakah ada perubahan sistem yang menyebabkan hal ini? Dan yang paling penting, bagaimana cara agar tidak terkena dismonetisasi?


Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai penyebab dismonetisasi, dampaknya bagi kreator, serta solusi agar akun tetap aman dan bisa terus menghasilkan uang dari Facebook Pro.  


Apa Itu Dismonetisasi di Facebook Pro?


Dismonetisasi adalah kondisi di mana akun kreator yang sebelumnya bisa mendapatkan penghasilan dari Facebook tiba-tiba kehilangan akses monetisasi. Ini berarti akun tersebut tidak lagi bisa menghasilkan uang dari In-Stream Ads, Bintang, Langganan, atau metode monetisasi lainnya.  


Jika sebuah akun mengalami dismonetisasi, bukan berarti akun tersebut dihapus atau ditutup, tetapi hanya kehilangan hak untuk memonetisasi kontennya. Sayangnya, dalam banyak kasus, mengembalikan monetisasi bukanlah hal yang mudah, terutama jika alasan pemblokiran monetisasi tidak dijelaskan secara rinci oleh Facebook.  


Beberapa akun besar yang terkena dismonetisasi baru-baru ini, selain Hari Joss, juga termasuk Ira Haryanti yang memiliki lebih dari satu juta pengikut. Hal ini menunjukkan bahwa bahkan akun-akun besar dengan engagement tinggi tidak terhindar dari kebijakan ketat Facebook.  


Mengapa Akun "Hari Joss" dan Kreator Lainnya Bisa Dismonetisasi?


Meskipun Facebook tidak selalu memberikan alasan spesifik saat sebuah akun terkena dismonetisasi, ada beberapa dugaan kuat yang bisa menjelaskan mengapa ini terjadi:  


1. Perubahan Algoritma Facebook

Facebook sering memperbarui algoritmanya untuk memastikan bahwa hanya kreator yang benar-benar memenuhi syarat yang bisa mendapatkan penghasilan. Jika sebelumnya sebuah akun lolos dari penyaringan, tetapi kemudian algoritma diperbarui, akun tersebut bisa saja terkena dampaknya dan kehilangan monetisasi.  


2. Konten Dianggap Tidak Orisinal

Facebook mengutamakan konten orisinal dalam sistem monetisasinya. Jika sistem mereka mendeteksi bahwa sebuah akun sering mengunggah ulang konten dari sumber lain (meskipun sudah diedit atau diberi watermark sendiri), maka monetisasi bisa dihentikan.  


Beberapa alasan mengapa konten bisa dianggap tidak orisinal meliputi:  

- Menggunakan video yang sebelumnya sudah diunggah di platform lain seperti TikTok atau YouTube.  

- Mengedit ulang video orang lain tanpa izin resmi.  

- Menggunakan cuplikan atau kompilasi dari berbagai sumber yang tidak memiliki hak cipta jelas.  


3. Pelanggaran Kebijakan Monetisasi Facebook

Facebook memiliki Kebijakan Monetisasi Mitra, yang mengatur konten seperti apa yang bisa menghasilkan uang. Beberapa jenis pelanggaran yang sering menyebabkan dismonetisasi antara lain:  

Menggunakan musik berhak cipta tanpa izin.  

Konten mengandung hoaks atau informasi yang menyesatkan.  

Judul dan thumbnail clickbait yang tidak sesuai dengan isi konten.  

Video berisi adegan kekerasan, ujaran kebencian, atau hal sensitif lainnya.  


Bahkan jika kreator merasa kontennya aman, terkadang sistem Facebook bisa salah mendeteksi dan menganggapnya melanggar kebijakan monetisasi.  


4. Aktivitas yang Dianggap Tidak Wajar  

Facebook juga memiliki sistem yang mendeteksi aktivitas mencurigakan, seperti:  

- Lonjakan follower secara tiba-tiba, yang bisa dicurigai sebagai hasil dari bot atau pembelian follower.  

- Engagement tidak alami, seperti banyaknya komentar atau share yang berasal dari akun yang tidak aktif.  

- Spam atau penggunaan teknik clickbait berlebihan untuk meningkatkan jumlah tayangan.  


Jika sistem mendeteksi pola aktivitas yang tidak wajar, Facebook bisa langsung mencabut hak monetisasi akun tersebut.  


5. Banyaknya Laporan dari Pengguna 

Jika sebuah akun sering mendapatkan laporan dari pengguna lain, Facebook bisa melakukan review manual dan menonaktifkan monetisasi jika ditemukan pelanggaran.  


Misalnya, jika ada banyak pengguna yang melaporkan video sebagai spam, tidak pantas, atau menyesatkan, sistem Facebook akan menganggap akun tersebut bermasalah dan bisa menghentikan monetisasinya.  


Dampak Dismonetisasi bagi Kreator Facebook Pro


Kehilangan monetisasi tentu sangat berdampak pada kreator, terutama bagi mereka yang sudah menjadikan Facebook sebagai **sumber penghasilan utama**. Beberapa dampak yang bisa dirasakan oleh kreator yang terkena dismonetisasi antara lain:  


🚫 Pendapatan menurun drastis, karena tidak bisa lagi mendapatkan uang dari konten mereka.  

🚫 Jangkauan organik berkurang, karena algoritma Facebook mungkin tidak lagi memprioritaskan konten dari akun yang terkena dismonetisasi.  

🚫 Sulit mendapatkan kembali monetisasi, karena proses banding tidak selalu berhasil dan bisa memakan waktu lama.  


Beberapa kreator yang terkena dismonetisasi bahkan memilih untuk membuat akun baru daripada menunggu proses pemulihan akun lama mereka.  


Cara Menghindari Dismonetisasi di Facebook Pro


Agar akun tetap aman dan bisa terus menghasilkan uang dari Facebook Pro, kreator perlu menerapkan beberapa langkah pencegahan berikut:  


Pastikan Semua Konten 100% Orisinal

Jangan mengunggah ulang video dari sumber lain tanpa izin. Jika menggunakan cuplikan dari video lain, pastikan sudah diberikan **modifikasi signifikan** agar tidak dianggap reupload.  


Patuhi Standar Komunitas dan Kebijakan Monetisasi

Selalu baca dan update dengan kebijakan terbaru Facebook untuk menghindari pelanggaran yang tidak disengaja.  


Hindari Clickbait dan Judul yang Menyesatkan

Gunakan judul dan thumbnail yang menarik tetapi tetap relevan dengan isi konten agar tidak dianggap sebagai clickbait berlebihan.  


Jangan Gunakan Bot atau Teknik Spam

Dapatkan follower dan engagement secara organik. Hindari membeli follower atau menggunakan teknik manipulatif untuk meningkatkan interaksi.  


Rajin Memeriksa Creator Studio

Facebook sering memberikan peringatan atau saran terkait akun kreator. Pastikan untuk selalu mengecek Creator Studio dan segera bertindak jika ada pemberitahuan tentang kemungkinan pelanggaran.  


Kesimpulan: Apa yang Harus Dilakukan Jika Terkena Dismonetisasi?


Jika akun Anda atau akun teman Anda mengalami dismonetisasi, beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah:  

1️⃣ Cek Creator Studio untuk melihat alasan spesifik dari Facebook.  

2️⃣ Ajukan banding melalui pusat bantuan Facebook jika merasa tidak melakukan pelanggaran.  

3️⃣ Perbaiki strategi konten, pastikan semua video orisinal dan tidak melanggar kebijakan.  

4️⃣ Gunakan sumber penghasilan lain, seperti afiliasi atau promosi produk, sambil menunggu pemulihan monetisasi.  


Dismonetisasi bisa terjadi pada siapa saja, termasuk akun sebesar Hari Joss dan kreator lainnya. Oleh karena itu, selalu pastikan bahwa konten yang dibuat memenuhi standar Facebook agar bisa terus menikmati monetisasi tanpa gangguan.  


Jika Anda mengalami kasus serupa atau memiliki pendapat tentang fenomena ini, bagikan pengalaman Anda di kolom komentar!

Komentar

© 2020 Pendhew Blog

Designed by Open Themes & Nahuatl.mx.